BIOTEKNOLOGI
Disusun oleh :
- Khaerul Cikal.T
- Asep Kusdana
- Robby Maulana.M
- Nissa Lestari
- Fadilla Febriyanti
Kelompok : 1
Kelas :
IX-B
DINAS
PENDIDIKAN SMPN 9 KOTA TASIKMALAYA
Jln.
Babakan Siliwangi No.9 Kota Tasikmalaya
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada
ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.[1]
Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai
cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
*Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi
konvensional adalah bioteknologi
yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan
jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk
melakukan metabolisme sehingga diperoleh produk yang diinginkan. Bioteknologi
konvensional merupakan bioteknologi sederhana. Bioteknologi ini mempunyai
beberapa manfaat, yaitu:
-
Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman.
-
Menciptakan sumber makanan
baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan makanan baru yaitu Nata de
coco.
-
Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan.
-
Secara tidak langsung dapat
meningkatkan perekonomian rakyat karena bioteknologi sederhana tidak banyak
membutuhkan biaya sehingga masyarakat kecil bisa melakukannya dan menjual
hasilnya untuk keperluan hidup sehari-hari. Contohnya tempe dan tape. Proses
pembuatan tempe dan tape termasuk bioteknologi.
1.PENGOLAHAN
MAKANAN
A .Pengolahan Produk Susu
-
MENTEGA
Mentega adalah produk olahan
susu yang bersifat plastis, diperoleh melalui proses pengocokan (Churning)
sejumlah krim. Mentega yang baik harus mengandung lemak minimal 80%.
Kadar air maksimal 16%, kadar protein maksimal 1% dan MSNF (Milk
Solids-Non-Fat) tidak lebih dari 2 %. Warna kuning pada mentega disebabkan oleh
zat warna β karoten dalam
krim. Nilai gizi mentega banyak tergantung pada kandungan lemak dan
vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Mentega merupakan sumber vitamin A yang
sangat baik dan merupakan makanan yang berenergi tinggi (7-9 kalori/g), tidak
mengandung laktosa dan mineral serta berprotein rendah
-
YOGHURT
Yoghurt atau yogurt, adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa
saja, termasuk sari kacang kedelai. Produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur
seperti gel dan aroma unik pada yoghurt. Yoghurt tersedia dalam beraneka macam
rasa, rasa alami, rasa buah, rasa vanilla, atau rasa cokelat juga populer.
-
KEJU
Keju adalah
sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu
melalui proses pengentalan atau koagulasi.
Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim
tertentu yang disebut rennet. Hasil dari proses tersebut nantinya akan
dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam cara. Dari sebuah
susu dapat diproduksi berbagai variasi produk keju.[1] Produk-produk
keju bervariasi ditentukan dari tipe susu, metode pengentalan, temperatur,
metode pemotongan, pengeringan, pemanasan, juga proses pematangan keju dan
pengawetan.[1] Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu adalah
sapi.[2] Air susu unta, kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan
pada beberapa tipe keju lokal.
susu atau sengaja ditambahkan sebagai kultur starter sebanyak 2-5%. Suhu
fermentasi optimum adalah 42-45°C selama 3-6 jam, hingga dicapai pH 4,4 dan
kadar asam tertitrasi mencapai 0,9-1,2%.
B.Pengolahan Produk Non Susu
-
TEMPE
Tempe
adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa
bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus
oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh.
Arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi
tempe".
Kapang
yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat
pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe
mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan
antioksidan pencegah penyakit degenerative.
-
TAPAI
Tapai atau tape adalah kudapan yang
dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat sebagai substrat
oleh ragi. Di Indonesia dan negara-negara tetangganya, substrat ini biasanya
umbi singkong dan beras ketan. Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran beberapa
mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces
cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor
sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus
sp. namun tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat. Tapai hasil
fermentasi dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae umumnya berbentuk
semi-cair, lunak, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki
tekstur lengket[1]. Produksi tapai biasanya dilakukan
oleh industri kecil dan menengah[1].
-
KECAP
Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa
cairan berwarna hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan kecap
umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam. Namun ada pula kecap yang dibuat
dari bahan dasar air kelapa yang umumnya berasa asin. Kecap manis biasanya
kental dan terbuat dari kedelai, sementara
kecap asin lebih cair dan terbuat dari kedelai dengan
komposisi garam yang lebih
banyak, atau bahkan ikan
laut. Selain
berbahan dasar kedelai atau kedelai hitam bahkan air kelapa, kecap juga dapat
dibuat dari ampas padat dari pembuatan tahu.
2.Bioteknologi
Bidang Pertanian
A.Penanaman Secara Hidroponik
Hidroponik
adalah suatu istilah yang digunakan dalam bercocok tanam tanpa menggunakan
tanah sebagai media tumbuhnya. Untuk memperoleh zat makanan atau unsur hara
yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, ke dalam air yang digunakan
dilarutkan campuran pupuk organik. Campuran pupuk ini dapat diperoleh dari
buatan sendiri atau pupuk buatan yang siap pakai. Adapun keuntungan dengan cara
hidroponik adalah sebagai berikut.
a. Tumbuhan bebas dari hama dan penyakit.
b. Produksi tanaman lebih tinggi.
c. Tumbuh lebih cepat.
d. Pemakaian pupuk lebih efisien.
e. Mudah pengerjaannya.
f. Tidak tergantung pada kondisi alam.
g. Tidak membutuhkan lahan luas.
a. Tumbuhan bebas dari hama dan penyakit.
b. Produksi tanaman lebih tinggi.
c. Tumbuh lebih cepat.
d. Pemakaian pupuk lebih efisien.
e. Mudah pengerjaannya.
f. Tidak tergantung pada kondisi alam.
g. Tidak membutuhkan lahan luas.
B.Penanaman Secara Aeroponik
Selain
hidroponik, saat ini teknik yang sedang dikembangkan adalah teknik aeroponik.
Jika hidroponik media yang digunakan untuk tumbuh akar adalah air dan media
lain misalnya kerikil atau pasir. Tapi pada aeroponik tidak menggunakan media
sama sekali. Akar tanaman di letakkan menggantung dalam suatu wadah yang dijaga
kelembapannya dari air yang biasanya berasal dari pompa bertekanan sehingga
timbul uap air. Zat makanan diperoleh melalui larutan nutrien yang disemprotkan
ke bagian akar tanaman.Sistem aeroponik memiliki kelebihan dibandingkan sistem hidroponik. Pada sistem aeroponik, akar yang menggantung akan lebih banyak menyerap oksigen sehingga meningkatkan metabolisme dan kecepatan pertumbuhan tanaman.
*Bioteknologi
Modern
Bioteknologi
modern adalah jenis ilmu bioteknologi yang menggunakan alat – alat modern
dan bersifat sangat kecil sekali sehingga sulit untuk dilakukan di rumah –
rumah. BIoteknologi modern memiliki ciri – ciri yaitu sudah memanfaatkan
teknologi DNA rekombinan. Salah satu contoh dari BIoteknologi modern adalah
memanfaatkan Bakteri E.Coli untuk perbanyakan hormon insulin bagi penderita
diabetes sehingga kadar gula darahnya dapat dikurangi.Pada intinya Bioteknologi
sudah memanfaatkan teknologi penyambungan dan pemotongan dna dari suatu virus
atau bakteri untuk digabung dengan makhluk hidup lainnya agar lebih bermanfaat.
Contoh Bioteknologi Modern yaitu : Bayi tabung,Produksi hormon pertumbuhan
manusia (Growth Hormon), Antibiotik, Vaksin Malaria, Hormon BST, Hewan Transgenik,
Tanaman Tahan hama, Dan domba Dolly.
Dengan adanya berbagai penelitian serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar
manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Beberapa penerapan bioteknologi
modern sebagai berikut.
1. Rekayasa genetika
Rekayasa
genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan
makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga
pencangkokan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA
untuk menggabungkan sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap makhluk
hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan.
Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifatsifat makhluk hidup secara
turun-temurun. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan melalui banyak cara,
misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, dan
rekombinasi DNA .
A.Transplantasi
inti
Transplantasi
inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan
individu baru dengan sifat sesuai dengan inti yang diterimanya. Transplantasi
inti pernah dilakukan terhadap sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti
dari sel-sel usus katak yang bersifat diploid. Inti sel tersebut dimasukkan ke
dalam ovum tanpa inti, sehingga terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah
diberi inti baru, ovum membelah secara mitosis berkali-kali sehingga
terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut
selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel dan diambil intinya. Kemudian
inti-inti tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya
terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah banyak. Masing-masing ovum akan
berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama.
B.Fusi
sel
Fusi sel adalah
peleburan dua sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda supaya terbentuk
sel bastar atau hibridoma. Fusi sel diawali oleh pelebaran membran dua sel
serta diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel
(kariogami). Manfaat fusi sel, antara lain untuk pemetaan kromosom, membuat
antibodi monoklonal, dan membentuk spesies baru. Di dalam fusi sel diperlukan
adanya:
-
sel sumber
gen (sumber sifat ideal);
-
sel wadah
(sel yang mampu membelah cepat);
-
fusigen
(zat-zat yang mempercepat fusi sel).
c.Rekombinasi DNA
Rekombinasi
DNA adalah proses penggabungan
DNA-DNA dari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen yang
ada di dalamnya. Oleh karena itu, rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen.
Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena alasan-alasan sebagai berikut. (1)
Struktur DNA setiap spesies makhluk hidup sama. (2) DNA dapat disambungkan
2.Bioteknologi bidang kedokteran
Bioteknologi mempunyai peran penting
dalam bidang kedokteran, misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, vaksin,
antibiotika dan hormon.
A.
Pembuatan antibodi monoklonal
Antibodi monoklonal adalah
antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat antibodi monoklonal,
antara lain:
-
untuk
mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urine wanita hamil
-
mengikat
racun dan menonaktifkannya;
-
mencegah
penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
B. Pembuatan
vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah
serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin
didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil
dari mikroorganisme tersebut.
C. Pembuatan
antibiotika
Antibiotika
adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk
menghambat pertumbuhan organism lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat
diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. Zat
antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia II
oleh para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris.
D. Pembuatan
hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah
digunakan mikroorganisme untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah
diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan testosteron.
3.Bioteknologi Bidang Pertanian
A.
Pembuatan tumbuhan yang mampu
mengikat nitrogen
Nitrogen (N2) merupakan
unsur esensial dari protein DNA dan RNA. Pada tumbuhan polong-polongan sering
ditemukan nodul pada akarnya. Di dalam nodul tersebut terdapat bakteri Rhizobium yang dapat mengikat
nitrogen bebas dari udara, sehingga tumbuhan polong-polongan dapat mencukupi
kebutuhan nitrogennya sendiri. Dengan bioteknologi, para peneliti mencoba
mengembangkan agar bakteri Rhizobium
dapat hidup di dalam akar selain tumbuhan polong-polongan. Di samping, itu juga
berupaya meningkatkan kemampuan bakteri dalam mengikat nitrogen dengan teknik
rekombinasi gen. Kedua upaya di atas dilakukan untuk mengurangi atau meniadakan
penggunaan pupuk nitrogen yang dewasa ini banyak digunakan di lahan pertanian
dan menimbulkan efek samping yang merugikan.
B. Pembuatan
tumbuhan tahan hama
Tanaman yang tahan hama dapat dibuat
melalui rekayasa genetika dengan rekombinasi gen dan kultur sel. Contohnya,
untuk mendapatkan tanaman kentang yang kebal penyakit maka diperlukan gen yang
menentukan sifat kebal penyakit. Gen tersebut, kemudian disisipkan pada sel
tanaman kentang. Sel tanaman kentang tersebut, kemudian ditumbuhkan menjadi
tanaman kentang yang tahan penyakit. Selanjutnya tanaman kentang tersebut dapat
diperbanyak dan disebarluaskan.
4.Bioteknologi Bidang Peternakan
Dengan bioteknologi
dapat dikembangkan produk-produk peternakan. Produk tersebut, misalnya berupa
hormon pertumbuhan yang dapat merangsang pertumbuhan hewan ternak. Dengan
rekayasa genetika dapat diciptakan hormon pertumbuhan hewan buatan atau BST
(Bovin Somatotropin Hormon). Hormon tersebut direkayasa dari bakteri yang, jika
diinfeksikan pada hewan dapat mendorong pertumbuhan dan menaikkan produksi susu
sampai 20%.
5.Bioteknologi Bahan Bakar Masa Depan
Kita sudah mengetahui bahwa bahan bakar
minyak termasuk sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Oleh karena itu, suatu
saat akan habis. Hal itu merupakan tantangan bagi para ilmuwan untuk menemukan
bahan bakar pengganti yang diproduksi melalui bioteknologi. Saat ini telah
ditemukan dua jenis bahan bakar yang diproduksi dari fermentasi limbah, yaitu
gasbio (metana) dan gasohol (alkohol). Alternatif bahan bakar masa depan untuk
menggantikan minyak, antara lain adalah biogas dan gasohol. Biogas dibuat dalam
fase anaerob dalam fermentasi limbah kotoran makhluk hidup. Pada fase anaerob
akan dihasilkan gas metana yang dibakar dan digunakan untuk bahan bakar. Di
negara Cina, dan India terdapat beberapa kelompok masyarakat yang hidup di desa
yang telah menerapkan teknologi fermenter gasbio untuk menghasilkan metana.
Bahan baku teknologi fermenter tersebut adalah feses hewan, daun-daunan,
kertas, dan lain-lain yang akan diuraikan oleh bakteri dalam fermenter.
Sedangkan teknologi gasohol telah dikembangkan oleh negara Brazil sejak harga
minyak meningkat sekitar tahun 1970. Gasohol dihasilkan dari fermentasi kapang
terhadap gula tebu yang melimpah. Gasohol bersifat murah, dapat diperbarui dan
tidak menimbulkan polusi.
6. Bioteknologi Pengolahan Limbah
Kaleng, kertas bekas, dan sisa makanan,
sisa aktivitas pertanian atau industri merupakan bahan yang biasanya sudah tak
dikehendaki oleh manusia. Bahan-bahan tersebut dinamakan limbah atau sampah.
Keberadaan limbah sangat mengancam lingkungan.
Oleh karena itu, harus ada upaya untuk menanganinya. Penanganan sampah dapat
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan ditimbun, dibakar, atau didaur
ulang. Di antara semua cara tersebut yang paling baik adalah dengan daur ulang.
Salah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa
sampah tumbuhan adalah proses pirolisis. Proses pirolisis yaitu proses
dekomposisi bahan-bahan sampah dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen.
Dengan cara ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas (misal: metana) dan
bahan anorganik. Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan
bakar. Kelebihan bahan bakar hasil proses ini adalah rendahnya kandungan
sulfur, sehingga cukup mengurangi tingkat pencemaran. Bahan hasil perombakan zat-zat makroorganik (dari hewan, tumbuhan, manusia
ataupun gabungannya) secara biologiskimiawi dengan bantuan mikroorganisme
(misalnya bakteri, jamur) serta oleh hewan-hewan kecil disebut kompos. Dalam
pembuatan kompos, sangat diperlukan
mikroorganisme. Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan kompos
bergantung pada bahan organik yang digunakan serta proses yang berlangsung
(misalnya proses itu secara aerob atau anaerob). Selama proses pengomposan
terjadilah penguraian, misalnya selulosa, pembentukan asam organik terutama
asam humat yang penting dalam pembuatan humus. Hasil pengomposan bermanfaat
sebagai pupuk. Bioteknologi dapat diterapkan dalam pengolahan limbah, misalnya
menguraikan minyak, air limbah, dan plastik. Cara lain dalam mengatasi polusi
minyak, yaitu dengan menggunakan pengemulsi yang menyebabkan minyak bercampur
dengan air sehingga dapat dipecah oleh mikroba. Salah satu zat pengemulsi,
yaitu polisakarida yang disebut emulsan, diproduksi oleh bakteri Acinetobacter
calcoaceticus.
*Dampak
Penerapan Bioteknologi
1. Dampak Terhadap Lingkungan
Pelepasan organisme transgenik (berubah secara genetik) ke alam
bebas dapat menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih
berbahaya daripada pencemaran kimia dan nuklir.
Dengan
keberadaan rekayasa genetika ini perubahan genotype tidak terjadi secara alami
sesuai dengan dinamika populasi, melainkan menurut kebutuhan pelaku
bioteknologi itu. Perubahnan drastis akan menimbulkan bahaya, bahkan
kehancuran. "Menciptakan" makhluk hidup yang seragam bertentangan
dengan prinsip di dalam biologi sendiri, yaitu keanekaragaman.
2. Dampak
Terhadap Kesehatan
Produk
rekayasa genetika di bidang kesehatan dapat menimbulkan masalah serius.
Contohnya adalah pengguanaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang
meninggal di Inggris. Tomat Flavr Savr diketahui mengandung gen resisten
terhadap antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH disinyalir
mengandung bahan kimia baru yang punya potensi bahaya bagi kesehatan manusia.
3. Dampak dibidang Sosial Ekonomi
Beragam
aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung dampak ekonomi yang
membawa pengaruh kepada kehidupan masyarakat. Produk Bioteknologi dapat
merugikan petani kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (bovine
growth hormone : BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi
sampai 20% niscaya akan menggusur peternak kecil. dengan demikian, Bioteknologi
dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi. Dalam waktu yang tidak terlalu lama
lagi, tembakau, coklat, kopi, gula, kelapa, vanili, ginseng dan opium akan
dapat duhasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain, sehingga akan
menyingkirkan tanaman aslinya. Duniaketiga sebagai penghasil tanaman-tanaman
tadi akan menderita kerugian besar.
4.Dampak Terhadap EtikaMenyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius. Menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar hukum alam dan sulit diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis, 90% menentang pemindahan gen manusia ke hewan, 75% menentang pemindahan gen hewan ke hewan lain. Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama islam, kalau gen babi disisipkan kedalam buah semangka? Penerapan hak paten pada makhluk hidup hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk hidup. Hal itu bertentangan dengan banyaknya nila-nilai budaya yang menghargai nilai instrinsik makhluk hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar